Blog saya akan mencoba untuk share ilmu, baik yang Basic atau yang High tech berdasarkan pengetahuan yang saya di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bekerja di PT. MNC Sky Vision.Tbk bagian Repair,Rekondisi & Quality Control (RRQC)kpu Medan. Menyukai Elektro (arus kuat dan arus lemah), Informatika (Hardware dan Software) dan Mesin (Industri dan Automotive).
Sunday, July 21, 2013
Friday, May 31, 2013
MEMBUAT SOLAR SEL SEDERHANA
SOLAR SEL
solar sel adalah sebuah perangkat yang dapat mengubah photon (dari sinar matahari) ke listrik. solar sel dengan efisiensi tinggi dapat kita jumpai di berbagai peralatan seperti kalkulator, jam, radio dll yang terbuat dari silikon dengan proses rumit, yang membutuhkan pabrik besar, temperatur tinggi, peralatan vakum, dan biaya yang sangat tinggi.
maka kita akan coba untuk membuat solar sel sederhana, yang hanya membutuhkan peralatan sederhana dan murah. kita akan dapat mengetahui cara kerja solar sel ini dalam waktu 1 jam.
solar sel ini terbuat dari cuprous oxide yang terdapat didalam silikon. cuprous oxide ini adalah material pertama yang diketahui dapat menyebabkan efek photo elektrik, dimana cahaya dapat menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir pada sebuah material.
mari kita berfikir tentang bagaimana menjelaskan efek photo listrik yang membawa Albert Einstein memenangkan hadiah nobel fisika, dan merupakan cikal dari teori relativitas.
BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Solar sel ini terbuat dari berbagai macam material, yaitu:
1. Sebuah lempengan tembaga/ copper/ cuprum (Cu 29P 35 N) yang berukuran 15 x 15 cm.
2. Sepasang capit listrik buaya (hitam dan putih)
3. Micro-ammeter sensitive.
4. Kompor listrik 1100 watt.
5. Sebuah botol plastik bekas air mineral yang di potong dua.
6. Garam meja, kita akan membutuhkan dua sendok makan garam meja.
7. Air panas
8. Amplas (kertas pasir)
9. Pisau cutter (digunakan untuk memotong lempengan tembaga menjadi 2 bagian).
10. Secangkir kopi susu hangat, rokok, dan cemilan (untuk ransum selama kita bekerja)
BAGAIMANA CARA MEMBUAT SOLAR SEL SEDERHANA
Kompor listrik yang digunakan kira2 seperti ini :

langkah pertama yaitu memotong lempengan tembaga tadi menjadi 2 bagian yang kira-kira sesuai dengan ukuran pemanas kompor. cuci tangan anda sehingga tidak ada minyak yang melekat pada lempengan tersebut.
kemudian cuci lempengan tersebut dengan sabun yang berguna untuk membersihkan lempengan dari minyak. gunakan kertas pasir untuk menghilangkan karat yang ada pada lempengan tersebut.
kemudian, panggan lempengan yang bersih dan kering tersubut diatas burner. dan putar knop kompor ke suhu maksimal.

ketika lempengan tersebut mulai panas, maka akan terlihat perubahan warna pada lempengan tersebut. oranye, ungu, dan merah akan menutupi permukaan lempengan.

setelah dipanggan selama setengah jam, matikan kompor. biarkan lempengan tersebut dingin dengan sendirinya. jika didinginkan secara paksa, maka black oxide akan lengket dengan lempengan.

ketika lempengan tersebut dingin, maka akan terjadi penyusutan. cupric oxide hitam juga akan berkurang.


ketika lempengan tersebut mencapai suhu ruangan (kira2 membutuhkan waktu 20 menit), seluruh kerak hitam akan hilang. biarkan dan jangan menggosok lempengan tersebut, karena akan merusak dan menghilangkan cupruous oxide merah yang akan kita gunakan pada solar sel.
langkah berikutnya akan sangat singkat dan mudah.
potong bagian lempengan lain (yang tidak dibakar) kira2 sama ukurannya dengan lempengan yang telah dibakar tadi. tekuk kedua lempeng tersebut dengan hati2, sehingga lempeng tersebut pas (dapat dimasukkan ke botol plastik yang telah dipotong dua tadi) tanpa bersentuhan satu sama lain. cuprous oxide yang menghadap ke burner sebagusnya di letakkan menghadap keluar dari botol, karena sisi tersebut mempunyai permukaan yang halus dan licin.
pasang kedua jepitan listrik buaya, di kedua lempengan. hubungkan capit merah ke lempengan yang tidak dibakar ke terminal positive pada ammeter. dan cepit hitam ke lempengan yang dibakar ke terminal negatif pada ammeter.
kemudian aduk dua sendok makan garam meja dengan air panas (kira2 3/4 dari tinggi botol plastik yang telah dipotong tadi) sampai seluruh garam larut. kemudian tuangkan air garam tadi secara hati2 (jangan sampai membasahi jepitan). tuang sampai air tersebut tingginya kira2 1 inchi dari atas lempeng.
sehingga air tidak membasahi cepitan ketika solar sel ini kita pindahkan.

foto diatas memperlihatkan solar sel dalam lingkungan yang intensitas cahayanya sedikit. catat, ammeter menunjukkan angka 6 mikro amper arus.
solar sel ini seperti batrai, bahkan didalam gelap, tetap akan menimbulkan arus.

foto diatas, menunjukkan solar sel ketika dalam lingkungan dengan intensitas cahaya tinggi. disana diperlihatkan bahwa ammeter menunjukkan angka sekitar 33 mikroampere arus, dan terkadang sampai ke 50 mikroamper.
sumber:http://apriphysics.blogspot.com
SOLAR SEL
solar sel adalah sebuah perangkat yang dapat mengubah photon (dari sinar matahari) ke listrik. solar sel dengan efisiensi tinggi dapat kita jumpai di berbagai peralatan seperti kalkulator, jam, radio dll yang terbuat dari silikon dengan proses rumit, yang membutuhkan pabrik besar, temperatur tinggi, peralatan vakum, dan biaya yang sangat tinggi.
maka kita akan coba untuk membuat solar sel sederhana, yang hanya membutuhkan peralatan sederhana dan murah. kita akan dapat mengetahui cara kerja solar sel ini dalam waktu 1 jam.
solar sel ini terbuat dari cuprous oxide yang terdapat didalam silikon. cuprous oxide ini adalah material pertama yang diketahui dapat menyebabkan efek photo elektrik, dimana cahaya dapat menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir pada sebuah material.
mari kita berfikir tentang bagaimana menjelaskan efek photo listrik yang membawa Albert Einstein memenangkan hadiah nobel fisika, dan merupakan cikal dari teori relativitas.
BAHAN-BAHAN YANG DIBUTUHKAN
Solar sel ini terbuat dari berbagai macam material, yaitu:
1. Sebuah lempengan tembaga/ copper/ cuprum (Cu 29P 35 N) yang berukuran 15 x 15 cm.
2. Sepasang capit listrik buaya (hitam dan putih)
3. Micro-ammeter sensitive.
4. Kompor listrik 1100 watt.
5. Sebuah botol plastik bekas air mineral yang di potong dua.
6. Garam meja, kita akan membutuhkan dua sendok makan garam meja.
7. Air panas
8. Amplas (kertas pasir)
9. Pisau cutter (digunakan untuk memotong lempengan tembaga menjadi 2 bagian).
10. Secangkir kopi susu hangat, rokok, dan cemilan (untuk ransum selama kita bekerja)
BAGAIMANA CARA MEMBUAT SOLAR SEL SEDERHANA
Kompor listrik yang digunakan kira2 seperti ini :

langkah pertama yaitu memotong lempengan tembaga tadi menjadi 2 bagian yang kira-kira sesuai dengan ukuran pemanas kompor. cuci tangan anda sehingga tidak ada minyak yang melekat pada lempengan tersebut.
kemudian cuci lempengan tersebut dengan sabun yang berguna untuk membersihkan lempengan dari minyak. gunakan kertas pasir untuk menghilangkan karat yang ada pada lempengan tersebut.
kemudian, panggan lempengan yang bersih dan kering tersubut diatas burner. dan putar knop kompor ke suhu maksimal.

ketika lempengan tersebut mulai panas, maka akan terlihat perubahan warna pada lempengan tersebut. oranye, ungu, dan merah akan menutupi permukaan lempengan.

setelah dipanggan selama setengah jam, matikan kompor. biarkan lempengan tersebut dingin dengan sendirinya. jika didinginkan secara paksa, maka black oxide akan lengket dengan lempengan.

ketika lempengan tersebut dingin, maka akan terjadi penyusutan. cupric oxide hitam juga akan berkurang.


ketika lempengan tersebut mencapai suhu ruangan (kira2 membutuhkan waktu 20 menit), seluruh kerak hitam akan hilang. biarkan dan jangan menggosok lempengan tersebut, karena akan merusak dan menghilangkan cupruous oxide merah yang akan kita gunakan pada solar sel.
langkah berikutnya akan sangat singkat dan mudah.
potong bagian lempengan lain (yang tidak dibakar) kira2 sama ukurannya dengan lempengan yang telah dibakar tadi. tekuk kedua lempeng tersebut dengan hati2, sehingga lempeng tersebut pas (dapat dimasukkan ke botol plastik yang telah dipotong dua tadi) tanpa bersentuhan satu sama lain. cuprous oxide yang menghadap ke burner sebagusnya di letakkan menghadap keluar dari botol, karena sisi tersebut mempunyai permukaan yang halus dan licin.
pasang kedua jepitan listrik buaya, di kedua lempengan. hubungkan capit merah ke lempengan yang tidak dibakar ke terminal positive pada ammeter. dan cepit hitam ke lempengan yang dibakar ke terminal negatif pada ammeter.
kemudian aduk dua sendok makan garam meja dengan air panas (kira2 3/4 dari tinggi botol plastik yang telah dipotong tadi) sampai seluruh garam larut. kemudian tuangkan air garam tadi secara hati2 (jangan sampai membasahi jepitan). tuang sampai air tersebut tingginya kira2 1 inchi dari atas lempeng.
sehingga air tidak membasahi cepitan ketika solar sel ini kita pindahkan.

foto diatas memperlihatkan solar sel dalam lingkungan yang intensitas cahayanya sedikit. catat, ammeter menunjukkan angka 6 mikro amper arus.
solar sel ini seperti batrai, bahkan didalam gelap, tetap akan menimbulkan arus.

foto diatas, menunjukkan solar sel ketika dalam lingkungan dengan intensitas cahaya tinggi. disana diperlihatkan bahwa ammeter menunjukkan angka sekitar 33 mikroampere arus, dan terkadang sampai ke 50 mikroamper.
sumber:http://apriphysics.blogspot.com
Tuesday, May 21, 2013
APA ITU TDS & ALAT ELEKTROLYZER?
Air murni atau air yang belum tercemar biasanya berukuran maksimum 3
ppm saja.Sementara itu menurut-menurut World Health Organization (WHO)
air Laik minum tidak lebih dari 50 ppm. Departemen Kesehatan Pemerintah
Kanada membatasi hingga 40 ppm. Part per million (ppm) merupakan
gambaran dari zat terlarut atau sama dengan milligram per liter.
Sesuai Standar yang di keluarkan NSF (National Sanitation Foundation),air yang bersih dan murni memiliki TDS <40 ppm.="" span="" style="color: black;" tds="">sendiri singkatan dari Total Dissolved Solids, yaitu jumlah atau kandungan unsur padat yang terlarut dalam air diantaranya seperti aluminium
,besi,perak,seng,mangan dan garam.
Proses Elektrolisa merupakan suatu proses pemisahan komponen kimia menjadi elemen dengan menggunakan aliran listrik.
Pada
umumnya alat tersebut berupa kotak dengan 4 kaki yang terbuat dari
logam yang merupakan elektroda-elektroda dengan muatan kutub negatif dan
positif,yang apabila dilalui aliran listrik dan dicelupkan ke dalam
cairan penghantar listrik (yang ada mineralnya),maka elemen kimia
bermuatan negatif akan menuju ke kutub positif,dan sebaliknya,elemen
yang bermuatan positif akan menuju ke kutub negatif.
Daya
kerja elektrolyzer mampu menguraikan atau melepaskan ikatan-ikatan zat
padat terlarut dalam air melalui sistem anoda katoda.Alat ini cocok
digunakan untuk mengetahui tingkat kekeruhan dalam air atau Total
Disolved Solid(TDS). sumber: axogy72.wordpress.com
Tuesday, May 7, 2013
Membuat Sendiri Pengolahan Air Tanah Sederhana
sumber : copy dari Eko Kiswanto blogAir merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kerawanan kesehatan maupun sosial. Pengadaan air bersih di Indonesia khususnya untuk skala yang besar masih terpusat di daerah perkotaan, dan dikelola oleh Perusahan Air Minum (PAM) kota yang bersangkutan. Namun demikian secara nasional jumlahnya masih belum mencukupi dan dapat dikatakan relatif kecil yakni 10,77 % . Untuk daerah yang belum mendapatkan pelayanan air bersih dari PAM umumnya mereka menggunakan air tanah (sumur), air sungai, air hujan, air sumber (mata air) dan lainnya.
Nah
selanjutnya bagaimana dengan kualitas air yang kita ambil dari dalam
tanah. Ketika Indonesia pada tahun 70 s/d 80-an pompa tangan Dragon dengan
mengambil air dari kedalaman 6 meter sudah mencukupi kualitasnya. Tapi
dengan semakin banyaknya pertumbuhan penduduk dan bahan pencemar yang
semakin banyak di permukaan , air dangkal ini sudah tidak layak dan
sudah tidak ada lagi pada tahun 2012-an, akibatnya banyak penduduk yang
mengambil air dengan kedalaman 12 meter. Pada kedalaman ini, masalah
yang ada adalah rasa bau dan warna (kuning).
Dari
hasil survey penduduk, prosentasi banyaknya
rumah tangga dan sumber air minum yang digunakan di berbagai daerah di
Indonesia sangat bervariasi tergantung dari kondisi geografisnya. Secara
nasional yakni sebagai berikut : Yang menggunakan air leding 10,77 %,
air tanah dengan memakai pompa 7,85 %, air sumur (perigi) 53,78 %, mata
air (air sumber) 15,70 %, air sungai 8,54 %, air hujan 1,64 % dan
lainnya 1,71 %.
Permasalahan yang timbul yakni sering dijumpai bahwa kualitas air tanah
maupun air sungai yang digunakan masyarakat kurang memenuhi syarat
sebagai air minum yang sehat bahkan di beberapa tempat bahkan tidak
layak untuk diminum. Air yang layak diminum, mempunyai standar
persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi dan bakteriologis,
dan syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Jadi jika ada satu saja
parameter yang tidak memenuhi syarat maka air tesebut tidak layak untuk
diminum. Standar kualitas air minum telah dibakukan dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No.20 Tahun 1990. Pemakaian air minum yang tidak memenuhi standar kualitas tersebut dapat
menimbulkan gangguan kesehatan, baik secara langsung dan cepat maupun
tidak langsung dan secara perlahan.
Air
tanah sering mengandung zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) cukup besar.
Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air menyebabkan warna air tersebut
berubah menjadi kuning-coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara.
Disamping dapat mengganggu kesehatan juga menimbulkan bau yang kurang
enak serta menyebabkan warna kuning pada diding bak serta bercak-bercak
kuning pada pakaian. Oleh karena itu menurut PP No.20 Tahun 1990
tersebut, kadar (Fe) dalam air minum maksimum yang dibolehkan adalah 0,3
mg/lt, dan kadar Mangan (Mn) dalam air minum yang dibolehkan adalah 0,1
mg/lt.
Di negara maju
seperti Amerika dan Jepang, peraturan standar kualitas air minumnya
lebih ketat lagi. Total kandungan besi dan mangan dalam air minum
maksimum yang diperbolehkan adalah 0,3 mg/lt. Untuk menanggulangi
masalah tersebut, perlu dilakukan upaya penyediaan sistem alat pengolah
air skala rumah tangga yang dapat menghilangkan atau mengurangi
kandungan besi dan mangan yang terdapat dalam air air sumur atau tanah.
Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air tanah yakni dengan
menggunakan filter dengan media mangan zeolit dan karbon aktif.
Proses Pengolahan Air Dengan Filter Mangan Zeolit Dan Filter Karbon Aktif
Air
baku dipompa ke bak penampung, kemudian dari tangki penampung, air
dialirkan ke filter mangan zeolit untuk menyaring atau menghilangkan zat
besi atau mangan yang ada dalam air serta menghilangkan padatan
tersuspensi. Dari filter ini air dialirkan ke filter karbon aktif untuk
menghilangkan kandungan zat organik, bau, rasa serta polutan mikro
lainnya. Kemudian, air dialirkan ke filter cartridge. Filter cartridge
ini dapat menghilangkan padatan terlarut dengan ukuran lebih besar 5
(lima) mikron.
Dari filter cartridge air olahan sudah sangat jernih , dan apabila
diinginkan dapat langsung diminum, air dari filter cartridge dialirkan
ke sterilisator ultra violet untuk mematikan atau membunuh
mikroorganisme patogen yang ada dalam air. Proses ini tanpa memerlukan
energi yang besar karena bekerja dengan sistem gravitasi dan hanya
memerlukan energi listrik sekitar 30 watt untuk lampu disinfeksi ulra
violetnya. Air yang keluar dari sterilisator UV sudah dapat diminum
langsung. Skema proses pengolahan diunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1 Skema proses peningkatan kualitas air tanah
Pada
saat air dipompa ke bak penampung, terjadi proses oksidasi antara zat
besi atau mangan yang ada dalam air dengan oksigen yang ada di udara.
Reaksi kimianya dapat diterangkan sebagai berikut :
4 Fe2+ + O2 + 10 H2O ====> 4 Fe(OH)3 + 8 H+ 2 Mn2+ + O2 + 2 H2O ====> 2 MnO2 + 4 H+
Reaksi oksidasi tersebut menghasilkan senyawa ferrihidroksida atau
mangan dioksida yang berupa gumpalan sangat halus (micro flock) yang tak
larut dalam air, sehinggga dapat tersaring pada filter mangan zeolit.
Berdasarkan reaksi tersebut diatas, untuk mengoksidasi setiap 1 mg/l zat
besi memerlukan 0,14 mg/l oksigen , dan untuk setiap I mg/l mangan
diperlukan oksigen sebanyak 0,29 mg/l.
Dengan memompa air baku ke bak penampung, maka akan terjadi kontak
antara zat besi atau mangan yang ada dalam air dengan oksigen yang ada
di udara, sehingga besi atau mangan dapat dioksidasi, yang mana hal
tersebut dapat meringankan beban filter mangan zeolitnya. Dengan
demikian maka masa pakai (life time) dari filter mangan zeolitnya
menjadi lebih lama.
Zat
besi atau mangan yang belum teroksidasi selanjutnya akan dihilangkan di
dalam filter mangan zeolit, yang reaksinya merupakan reaksi antara Fe2+ atau Mn2+
dengan mangan-oksida tinggi (higher manganoxide). Mangan zeolit adalah
zeolit alami (green sand) atau zeolit sintetis yang permukaannya
dilapisi oleh mangan oksida tinggi yang secara umum rumus molekulnya
adalah K2Z.MnO.Mn2O7 . Mangan zeolit
berfungsi sebagai katalis dan pada waktu yang bersamaan dapat
mengoksidasi besi atau mangan yang larut dalam air menjadi bentuk
senyawa ferrihidroksida atau mangan dioksida yang tak larut dalam air
dan menempel pada permukaan mangan zeloitnya. Proses reaksinya dapat
diterangkan sebagai berikut :
K2Z.MnO.Mn2O7 + 4 Fe(HCO3)2 ===> K2Z + 3 MnO2 + 2 Fe2O3 + 8 CO2 + 4 H2O K2Z.MnO.Mn2O7 + 2 Mn(HCO3)2 ===> K2Z + 5 MnO2 + 4 CO2 + 2 H2O
Selama proses berlangsung kemampuan reaksi mangan zeolit tersebut makin
lama makin berkurang dan akhirnya menjadi jenuh, dan jika sudah jenuh
harus diganti dengan mangan zeolit yang baru. Lama pakai dari
manganzeolit tersebut tergantung dari kualitas air baku dan jumlah air
yang disaring. Dalam keadaan normal, penggantian biasanya satu kali
dalam satu tahun.
Dari
filter mangan zeolit, air selanjutnjutnya dialirlkan ke filter karbon
aktif. Filter karbon aktif ini berfungsi untuk menghilangkan polutan
organik, bau, rasa yang kurang sedap, dan polutan organik mikro lainnya.
Proses reaksinya adalah berdasarkan adsorpsi secara fisika-kimia.
Setelah penyaringan dengan filter karbon aktif ini air menjadi sangat
jernih dan tidak berbau dan taidak berasa. Selain itu, filter karbon
aktif ini juga berfungsi untuk menyaring partikel partikel kotoran yang
belum tersaring pada filter mangan zeolit. Dari filter karbon aktif, air
dialirkan ke filter cartride. Filter cartridge ini terbuat dari rajutan
serat poliester atau dari jenis polimer, yang dapat menyaring partikel
kotoran dengan ukuran antara 5 sampai 10 mikron. Dengan demikian air
yang keluar dari filter cartridge ini sudah sangat jernih sekali.
Setelah penyaringan dengan filter cartridge, air selanjutnya dilairkan
ke alat srterilisator ultra violet (UV). Alat UV ini terdiri dari tabung
kaca buntuk huruf U dan sebuah lampu UV 30 watt. Air dialirkan melalui
tabung kaca, kemudian disinari dengan sinar ultra violet. Sterilisator
dengan UV ini mempunyai keuntungan antara lain yakni sinar ultra violet
dapat langsung mengenai sistem genetik dari bakteri sehingga proses
pembunuhan bakteri dapat berlangsung dalam waktu yang singkat. Selain
itu disinfeksi dengan UV tidak menghasilkan hasil samping sebagaimana
disinfeksi dengan menggunakan khlorine. Air yang keluar dari
sterilisator UV ini sudah dapat langsung diminum.
Pembuatan Filter Mangan Zeolit Atau Filter Karbon Aktif
Tujuan pembuatan prototipe adalah untuk percontohan agar dapat ditiru
oleh masyarakat yang membutuhkan. Prototipe ini dibuat dengan
bahan-bahan yang tersedia dipasrana dan dengan harga yang relatip murah.
Bentuk prototipe dan cara pembuatannya diusahakan sesederhana mungkin.
Untuk membuat filter mangan zeolit atau filter karbon aktif dapat
menggunakan bahan sesuai dengan material yang ada misalnya dari
plat/pipa besi, pipa PVC ataupun bahan lainnya. Sebagai contoh misalnya,
untuk pembuatan filter dari bahan pipa PVC, kebutuhan bahan yang
digunakan untuk membuat satu unit filter Mangan Zeolit atau filter
karbon Aktif antara lain seperti pada Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Kebutuhan bahan untuk pembuatan satu unit filter air.
No | Bahan | Unit | Jumlah |
1 | Pipa PVC, diameter 8 inc | meter | 1,2 |
2 | Dop (tutup) PVC 8 inc | buah | 2 |
3 | CO PVC 3 inc | buah | 2 |
4 | Stop Kran, 3/4" | buah | 5 |
5 | Knee 3/4", PVC | buah | 4 |
6 | Sambungan T 3/4", PVC | buah | 4 |
7 | Strainer | buah | 2 |
8 | Sock Drat Dalam 3/4", | buah | 2 |
9 | Sock Drat luar 3/4", PVC | buah | 10 |
10 | Water Mur | buah | 2 |
11 | Lem Epoxy | buah | 2 |
12 | Lem PVC (kaleng) | buah | 1 |
13 | Dempul | kg | 1 |
14 | Amplas | lembar | 5 |
15 | Pipa PVC 3/4" | batang | 1 |
16 | Batang Las | batang | 7 |
17 | Cat pilox | kaleng | 2 |
18 | Seal Tape | buah | 5 |
19 | Kerikil diameter 5-8 mm | liter | 3 |
20 | Pasir Silika | kg | 20 |
21 | Mangan Zeolit | Kg | 20 |
22 | Karbon Aktif | Kg | 10 |
Cara Pembuatan
- Pipa PVC 8" dipotong dengan panjang 1 - 1,2 meter.
- Pada salah satu sisi yang sama, pipa PVC 8" tersebut dilubangi, diameter lubang 3 inci, untuk tempat memaang CO nya. Jarak pusat lubang yakni 15 Cm dari ujung-ujung pipa.
- Selanjutnya dibuat satu buah lubang pada sisi yang sama (tegak lurus pusat lubang untuk CO). Jarak pusat lubang masing-masing 10 Cm dari ujung pipa bagian bawah, diameter lubang + 1 inci. Lihat Gambar 2. Lubang ini untuk memasang fiiting untuk pipa air olahan dan untuk memasang sarangan (strainer) bagian bawah.

Gambar 2. Letak CO, lubang pemasukan, pengeluaran air, dop dan sarangan.
- CO dipasang pada lubang yang telah dibuat dan dilas denga menggunakan las PVC, dan diusahakan agar kuat dan tidak bocor.
- Salah satu Dop (tutup) PVC 8" dilubangi pada bagian tengahnya dengan diameter 3/4 ", dan dipasang sock drat luar dan sock drat dalam, kemudian dilas dengan las PVC agar kuat menahan tekanan pompa. Dop tersebut dipasang pada bagian atas filter. Dop atas ersebut juga berfungsi untuk tempat memasang sarangan atas.
- Setelah pemasangan CO dan sarangan bagian bawah pada pipa filter 8" seselai, dilanjutkan dengan pemasangan dop bawah. Untuk dop bawah dipilh bentuk yang rata agar filter dapat berdiri dengan leluasa. Cara pemasangan dop bawah yakni dengan menggunakan lem PVC dan setelah kering baru dilas dengan las PVC agar kuat menahan tekanan pompa.
- Setelah pemasangan dop (tutup) bawah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan dop atas yang dilengkapi dengan sarangan (srainer).
- Setelah pemasangan dop atas dan dop bawah selesai, dilanjutkan dengan pemasangan kran-kran pengatur aliran masuk, aliran keluar dan kran untuk pencucian balik (back wash). Untuk filter tunggal pemasangan perpipaan dan kran pengatur dilakukan seperti pada Gambar 3.

Gambar 3 : Skema pemasangan kran pada filter tunggal.
Pengisian Media Filter
Media filter yang digunakan yakni : Kerikil diameter 5 - 10 mm, pasir
silika (pasir putih) , mangan zeolit, dan karbon akatif butiran
(granular). Pengisian media filter dilakukan dengan cara memasuknan
media filter melalui lubang CO yang ada pada tabung filter.
Untuk pengisian media filter mangan zeolit, susunan media filter
ditunjukkan seperti pada Gambar 4. Lapisan yang paling bawah yakni
kerikil diameter 5 - 10 mm dengan ketebalan 10-15 cm, atau diisi sampai
menutup sarangan (strainer) bagian bawah, Kerikil ini berfungsi sebagai
penahan lapisan pasir agar tidak turun kebawah. Kemudian, di atas
lapisan kerilkil diisi dengan pasir silika dengan ketebalan 20 cm, dan
di atas lapisan pasir diisi dengan mangan zeolit dengan ketebalan 45 -
60 cm, disesuailan dengan tinggi filter. Pengisian diusahakan agar
merata, dan lebih baik lagi sebelum dimasukkan ke dalam filter media
filter dicuci terlebih dahulu.
Pengisian Media Filter Karbon Aktif
Pengisian media untuk filter karbon aktif adalah sebagai berikut:
lapisan paling bawah yakni kerikil (diameter 5 - 10 mm) dengan ketebalan
10-15 cm, atau diisikan sampai meneutupi sarangan bawah. Di atas
lapisan kerikil adalah lapisan pasir degan ketebalan 20 cm, dan diatas
lapisan pasir adalah lapisan karbn aktif butiran diameter 8-32 mesh
dengan ketebalan 45-60 cm. Susunan media filter kaebon aktif ditunjukkan
seperti pada Gambar 4.
Untuk keperluan penyaringan air dengan kapasitas yang lebih kecil,
dapat juga dilakukan dengan filter dengan media penyaring campuran yakni
mangan zelit dan karbn aktif. Susunan media penyaringnya yakni :
lapisan paling bawah adalah kerikil dengan ketebalan 10-15 cm. Di atas
lapisan kerikil adalah pasir silika dengan ketebalan 20 cm, dan di atas
lapisan pasir silika adalah mangan zeolit dengan ketebalan 20 cm. Lapias
yang paing atas yakni karbon aktif dengan ketebalan 25 cm. Ketebalan
lapisan mangan zeolit dan karbn aktif ini dapat diubah sesuai dengan
kualitas air bakunya. Jika kadar Fe tau Mn cukup tinggi maka ketebalan
lapisan mangan zeolitnya lebih tinggi, sebaliknya jika untuk
menghilangkan bau maka lapisan karbon aktifnya diperbesar. Susunan
filter campuran tersebut ditunjukkan seperti pada Gambar 4.

Gambar 4 : Penampang filter dan susunan media penyaring.
CARA PENYARINGAN DAN PENCUCIAN FILTER : Filter Ganda (Filter Mangan Zeolit Dan Filter Karbon Aktif)
Setelah unit peralatan dipasang seperti pada Gambar 1, pertama, filter
mangan zeolit maupun filter karbon aktif harus di cuci dengan cara
pencucian balik (back wash), untuk menghilangkan kotoran lumpur,
partikel karbon yang halus dan kotoran lainnya sampai bersih. Skema
peralatan secara detail ditunjukkan seperti pada Gambar 5, sedangkan
skema proses penyaringan, pencucian filter mangan zeolit serta filter
karbon aktif ditunjukkan masing-masing seperti pada Gambar 6, Gambar 7,
dan Gambar 8.

Gambar 5 : Susunan detail peralatan penyaringan dan disinfeksi dengan sinar ultra violet.

Gambar 6 : Proses penyaringan air dengan filter mangan zeolit dan filter.

Gambar 7 : Cara pencucian filter mangan zeolit pada flter ganda.

Gambar 8 : Cara pencucian filter karbon aktif pada flter ganda
Proses Penyaringan
Pada
saat penyaringan, pertama adalah menyalakan lampu UV, kemudian mengatur
posisi kran sebagai berikut yakni : kran 2,3,6,8,dan 9 dibuka,
sedangkan kran 1,4,5 dan 6 ditutup. Dengan demikian arah aliran air
adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 6.
Untuk mencuci filter mangan zeolit, cara operasinya adalah sebagai
berikut : kran 2,3,7, dan 8 ditutup, sedangkan kran 1,4,6 dibuka. Arah
aliran air adalah seperti ditunjukkan pada Gambar 7.
Untuk mencuci filter karbon aktif, cara operasinya adalah : kran
2,3,4,6,dan 8 ditutup, sedangkan kran 1,7,5 dibuka. Proses pencucian
filter perlu dilakukan beberapa lama sampai air buangannya kelihatan
bersih.Perlu diperhatikan bahwa pada saat awal operasi penyaringan, air
hasil olahan biasanya masih agak keruh, oleh karena itu sebaiknya
dibuang dengan cara membuka filter cartridgenya sampai betul-betul
kelihatan jernih. Selanjutnya cartride dipasang lagi, dan proses
penyaringan berjalan seperti semula.
Apabila menggunakan satu unit filter, maka filter yang digunakan yakni
filter dengan media campuran mangan zelit dan karbon aktif. Skema proses
penyaringan air dengan menggunakan filter tunggal ditunjukkan seperti
pada Gambar 9.

Gambar 9 : Proses penyaringan air tanah dengan filter tunggal.
Air
tanah dialirkan ke tangki penampung dengan menggunakan pompa. Air dari
tangki penampung kemudian dialirkan ke unit filter dengan media campuran
mangan zeolit dan karbon aktif dengan aliran dari atas ke bawah. Air
yang telah disaring dapat ditingkatkan kualitasnya dengan cara memasang
filter cartridge yang mempunyai diameter rongga 5 mikron. Jika
menginginkan air olahannya dapat langsung diminum, dapat dilengkapi
dengan alat pembunuh kuman Ultra Violet (UV Sterilizer).
Cara pengoperasian filter tunggal seperti ditunjukkan pada Gambar 10.
Untuk operasi penyaringan, kran 2 dan kran 3 ditutup, kran 1 dan kran 4
dibuka. Sedangkan untuk proses pencucian balik kran 1 dan kran 4
ditutup, kran 2 dan kran 3 dibuka.

Gambar 10 : Proses penyaringan dan pencucian pada filter tunggal.
HASIL PENGOLAHAN
Pengolahan air tanah dengan menggunakan filter mangan zeolit dan filter
karbon aktif , serta dilengkapi dengan filter cartridge 5 mikron dan
sterilizer Ultra Violet telah dicoba dan menghasilkan air lahan dengan
kualitas yang baik.
Berdasarkan analisa laboratorium terhadap hasil air olahan untuk
parameter yang penting antara lain : kekeruhan, zat besi, mangan, zat
organik (angka permanganat), total kesadahan, ammonium (NH4+),
dan bakteri Coli telah memenuhi stadar baku mutu untuk air minum. Hasil
analisa air olahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Dari hasil analisa terhadap air olahan tersebut diatas, jumlah total
bakteri Coli nol, sedangkan total plate count masih diatas standar air
kemasan. Hal ini air hasil olahan tersebut sudah layak langsung diminum,
tetapi tidak disarankan untuk disimpan dalam waktu yang lama.
Tabel 3 Analisa kualitas air olahan
Parameter | Satuan | Air Olahan | Baku Mutu Air Minum 1) | Baku Mutu Air emasan 2) |
Kekeruhan | FTU | nil | 5 | 5 |
Besi (Fe) | mg/l | < 0,04 | 0,3 | 0,3 |
Mangan (Mn) | < 0,02 | 0,1 | 0,05 | |
Angka Permanganat | mg/l | nil | 10 | - |
Kesadahan (CaCO3) | mg/l | 1,05 | 500 | - |
Ammonium (NH4+) | mg/l | < 0,04 | - | ttd |
Total Bakteri Coli | MPN/ml | nil | 3 | ttd |
Total Plate Count | coloni/ml | 8,2 104 | - | 102 |
Catatan :
nil : nihil, ttd : tak terdeteksi.
1) Berdasarkan baku mutu air minum PP No. 20 Tahun 1990.
2) FDA Bottled Water Standards.
nil : nihil, ttd : tak terdeteksi.
1) Berdasarkan baku mutu air minum PP No. 20 Tahun 1990.
2) FDA Bottled Water Standards.
Dari uraian tersebut diatas, kombinasi proses aerasi dan proses penyaringan dengan filter yang berisi kerikil, pasir silika , mangan zeolit dan karbon aktif dapat menurunkan kandungan zat besi dan mangan cukup efefktif. Disamping untuk menurunkan kadar besi dan mangan, proses ini dapat juga untuk menghilangkan bau. Cara ini mempunyai keuntungan antara lain tanpa proses koagulasi dan bahan kimia, kecepatan filtrasi cukup besar, waktu pakai media filternya lama, tanpa regenerasi dan dapat dibuat sendiri dengan harga yang relatif murah.
Semoga bermanfaat bagi saudara-saudara ku se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia.!!!!!
Sunday, April 7, 2013
bahan kuliah kode assci
Tabel kode ASCII
Kode
Standar Amerika untuk Pertukaran Informasi atau ASCII (American Standard Code
for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode
huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal,
contohnya 124 adalah untuk karakter "|". Ia selalu digunakan oleh
komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII sebenarnya
memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit. Dimulai dari 0000 0000 hingga
1111 1111. Total kombinasi yang dihasilkan \sebanyak 256, dimulai dari kode 0
hingga 255 dalam sistem bilangan Desimal.
Tabel
berikut berisi karakter-karakter ASCII . Dalam sistem operasi Windows dan
MS-DOS, pengguna dapat menggunakan karakter ASCII dengan menekan tombol
Alt+[nomor nilai ANSI (desimal)]. Sebagai contoh, tekan kombinasi tombol Alt+87
untuk karakter huruf latin "W" kapital.
Kode ini bernilai dari 0
sampai 127 (128 kode) meskipun tidak semuanya dapat ditampilkan di dalam
program. Kode bernilai sampai dengan 31 dinamakan kode control, sedangkan 32
sampai dengan 126 adalah kode ASCI yang dapat ditampilkan. Alfabet A sampai Z
diwakili oleh kode desimal 65 sampai 90. Bagaimana dengan kode yang lain?
Untuk
keseluruhannya ada di table selanjutnya
Karakter
|
Nilai Unicode
(heksadesimal) |
Nilai ANSI ASCII
(desimal) |
Keterangan
|
NUL
|
0000
|
Null (tidak tampak)
|
|
SOH
|
0001
|
Start of heading (tidak tampak)
|
|
STX
|
0002
|
Start of text (tidak tampak)
|
|
ETX
|
0003
|
End of text (tidak tampak)
|
|
EOT
|
0004
|
End of transmission (tidak tampak)
|
|
ENQ
|
0005
|
Enquiry (tidak tampak)
|
|
ACK
|
0006
|
Acknowledge (tidak tampak)
|
|
BEL
|
0007
|
Bell (tidak tampak)
|
|
BS
|
0008
|
Menghapus satu karakter di belakang kursor (Backspace)
|
|
HT
|
0009
|
Horizontal tabulation
|
|
LF
|
000A
|
Pergantian baris (Line feed)
|
|
VT
|
000B
|
Tabulasi vertikal
|
|
FF
|
000C
|
Pergantian baris (Form feed)
|
|
CR
|
000D
|
Pergantian baris (carriage return)
|
|
SO
|
000E
|
Shift out (tidak tampak)
|
|
SI
|
000F
|
Shift in (tidak tampak)
|
|
DLE
|
0010
|
Data link escape (tidak tampak)
|
|
DC1
|
0011
|
Device control 1 (tidak tampak)
|
|
DC2
|
0012
|
Device control 2 (tidak tampak)
|
|
DC3
|
0013
|
Device control 3 (tidak tampak)
|
|
DC4
|
0014
|
Device control 4 (tidak tampak)
|
|
NAK
|
0015
|
Negative acknowledge (tidak tampak)
|
|
SYN
|
0016
|
Synchronous idle (tidak tampak)
|
|
ETB
|
0017
|
End of transmission block (tidak tampak)
|
|
CAN
|
0018
|
Cancel (tidak tampak)
|
|
EM
|
0019
|
End of medium (tidak tampak)
|
|
SUB
|
001A
|
Substitute (tidak tampak)
|
|
ESC
|
001B
|
Escape (tidak tampak)
|
|
FS
|
001C
|
File separator
|
|
GS
|
001D
|
Group separator
|
|
RS
|
001E
|
Record separator
|
|
US
|
001F
|
Unit separator
|
|
SP
|
0020
|
Spasi
|
|
!
|
0021
|
Tanda seru (exclamation)
|
|
"
|
0022
|
Tanda kutip dua
|
|
#
|
0023
|
Tanda pagar (kres)
|
|
$
|
0024
|
Tanda mata uang dolar
|
|
%
|
0025
|
Tanda persen
|
|
&
|
0026
|
Karakter ampersand (&)
|
|
‘
|
0027
|
Karakter Apostrof
|
|
(
|
0028
|
Tanda kurung buka
|
|
)
|
0029
|
Tanda kurung tutup
|
|
*
|
002A
|
Karakter asterisk (bintang)
|
|
+
|
002B
|
Tanda tambah (plus)
|
|
,
|
002C
|
Karakter koma
|
|
-
|
002D
|
Karakter hyphen (strip)
|
|
.
|
002E
|
Tanda titik
|
|
/
|
002F
|
Garis miring (slash)
|
|
0
|
0030
|
Angka nol
|
|
1
|
0031
|
Angka satu
|
|
2
|
0032
|
Angka dua
|
|
3
|
0033
|
Angka tiga
|
|
4
|
0034
|
Angka empat
|
|
5
|
0035
|
Angka lima
|
|
6
|
0036
|
Angka enam
|
|
7
|
0037
|
Angka tujuh
|
|
8
|
0038
|
Angka delapan
|
|
9
|
0039
|
Angka sembilan
|
|
:
|
003A
|
Tanda titik dua
|
|
;
|
003B
|
Tanda titik koma
|
|
<
|
003C
|
Tanda lebih kecil
|
|
=
|
003D
|
Tanda sama dengan
|
|
>
|
003E
|
Tanda lebih besar
|
|
?
|
003F
|
Tanda tanya
|
|
@
|
0040
|
A keong (@)
|
|
A
|
0041
|
Huruf latin A kapital
|
|
B
|
0042
|
Huruf latin B kapital
|
|
C
|
0043
|
Huruf latin C kapital
|
|
D
|
0044
|
Huruf latin D kapital
|
|
E
|
0045
|
Huruf latin E kapital
|
|
F
|
0046
|
Huruf latin F kapital
|
|
G
|
0047
|
71
|
Huruf latin G kapital
|
H
|
0048
|
Huruf latin H kapital
|
|
I
|
0049
|
73
|
Huruf latin I kapital
|
J
|
004A
|
74
|
Huruf latin J kapital
|
K
|
004B
|
Huruf latin K kapital
|
|
L
|
004C
|
76
|
Huruf latin L kapital
|
M
|
004D
|
77
|
Huruf latin M kapital
|
N
|
004E
|
Huruf latin N kapital
|
|
O
|
004F
|
Huruf latin O kapital
|
|
P
|
0050
|
Huruf latin P kapital
|
|
Q
|
0051
|
Huruf latin Q kapital
|
|
R
|
0052
|
82
|
Huruf latin R kapital
|
S
|
0053
|
83
|
Huruf latin S kapital
|
T
|
0054
|
84
|
Huruf latin T kapital
|
U
|
0055
|
Huruf latin U kapital
|
|
V
|
0056
|
86
|
Huruf latin V kapital
|
W
|
0057
|
87
|
Huruf latin W kapital
|
X
|
0058
|
Huruf latin X kapital
|
|
Y
|
0059
|
89
|
Huruf latin Y kapital
|
Z
|
005A
|
Huruf latin Z kapital
|
|
[
|
005B
|
Kurung siku kiri
|
|
\
|
005C
|
Garis miring terbalik (backslash)
|
|
]
|
005D
|
93
|
Kurung sikur kanan
|
^
|
005E
|
94
|
Tanda pangkat
|
_
|
005F
|
Garis bawah (underscore)
|
|
`
|
0060
|
96
|
Tanda petik satu
|
a
|
0061
|
97
|
Huruf latin a kecil
|
b
|
0062
|
Huruf latin b kecil
|
|
c
|
0063
|
Huruf latin c kecil
|
|
d
|
0064
|
Huruf latin d kecil
|
|
e
|
0065
|
101
|
Huruf latin e kecil
|
f
|
0066
|
102
|
Huruf latin f kecil
|
g
|
0067
|
103
|
Huruf latin g kecil
|
h
|
0068
|
104
|
Huruf latin h kecil
|
i
|
0069
|
105
|
Huruf latin i kecil
|
j
|
006A
|
106
|
Huruf latin j kecil
|
k
|
006B
|
107
|
Huruf latin k kecil
|
l
|
006C
|
108
|
Huruf latin l kecil
|
m
|
006D
|
109
|
Huruf latin m kecil
|
n
|
006E
|
110
|
Huruf latin n kecil
|
o
|
006F
|
111
|
Huruf latin o kecil
|
p
|
0070
|
112
|
Huruf latin p kecil
|
q
|
0071
|
113
|
Huruf latin q kecil
|
r
|
0072
|
114
|
Huruf latin r kecil
|
s
|
0073
|
115
|
Huruf latin s kecil
|
t
|
0074
|
116
|
Huruf latin t kecil
|
u
|
0075
|
117
|
Huruf latin u kecil
|
v
|
0076
|
118
|
Huruf latin v kecil
|
w
|
0077
|
119
|
Huruf latin w kecil
|
x
|
0078
|
120
|
Huruf latin x kecil
|
y
|
0079
|
121
|
Huruf latin y kecil
|
z
|
007A
|
122
|
Huruf latin z kecil
|
{
|
007B
|
123
|
Kurung kurawal buka
|
¦
|
007C
|
124
|
Garis vertikal (pipa)
|
}
|
007D
|
125
|
Kurung kurawal tutup
|
~
|
007E
|
126
|
Karakter gelombang (tilde)
|
DEL
|
007F
|
127
|
Delete
|
0080
|
128
|
Dicadangkan
|
|
0081
|
129
|
Dicadangkan
|
|
0082
|
130
|
Dicadangkan
|
|
0083
|
131
|
Dicadangkan
|
|
IND
|
0084
|
132
|
Index
|
NEL
|
0085
|
133
|
Next line
|
SSA
|
0086
|
134
|
Start of selected area
|
ESA
|
0087
|
135
|
End of selected area
|
0088
|
136
|
Character tabulation set
|
|
0089
|
137
|
Character tabulation with justification
|
|
008A
|
138
|
Line tabulation set
|
|
PLD
|
008B
|
139
|
Partial line down
|
PLU
|
008C
|
140
|
Partial line up
|
008D
|
141
|
Reverse line feed
|
|
SS2
|
008E
|
142
|
Single shift two
|
SS3
|
008F
|
143
|
Single shift three
|
DCS
|
0090
|
144
|
Device control string
|
PU1
|
0091
|
145
|
Private use one
|
PU2
|
0092
|
146
|
Private use two
|
STS
|
0093
|
147
|
Set transmit state
|
CCH
|
0094
|
148
|
Cancel character
|
MW
|
0095
|
149
|
Message waiting
|
0096
|
150
|
Start of guarded area
|
|
0097
|
151
|
End of guarded area
|
|
0098
|
152
|
Start of string
|
|
0099
|
153
|
Dicadangkan
|
|
009A
|
154
|
Single character introducer
|
|
CSI
|
009B
|
155
|
Control sequence introducer
|
ST
|
009C
|
156
|
String terminator
|
OSC
|
009D
|
157
|
Operating system command
|
PM
|
009E
|
158
|
Privacy message
|
APC
|
009F
|
158
|
Application program command
|
00A0
|
160
|
Spasi yang bukan pemisah kata
|
|
¡
|
00A1
|
161
|
Tanda seru terbalik
|
¢
|
00A2
|
162
|
Tanda sen (Cent)
|
£
|
00A3
|
163
|
Tanda Poundsterling
|
¤
|
00A4
|
164
|
Tanda mata uang (Currency)
|
¥
|
00A5
|
165
|
Tanda Yen
|
¦
|
00A6
|
166
|
Garis tegak putus-putus (broken bar)
|
§
|
00A7
|
167
|
Section sign
|
¨
|
00A8
|
168
|
Diaeresis
|
©
|
00A9
|
169
|
Tanda hak cipta (Copyright)
|
ª
|
00AA
|
170
|
Feminine ordinal indicator
|
«
|
00AB
|
171
|
Left-pointing double angle quotation mark
|
¬
|
00AC
|
172
|
Not sign
|
00AD
|
173
|
Tanda strip (hyphen)
|
|
®
|
00AE
|
174
|
Tanda merk terdaftar
|
¯
|
00AF
|
175
|
Macron
|
°
|
00B0
|
176
|
Tanda derajat
|
±
|
00B1
|
177
|
Tanda kurang lebih (plus-minus)
|
²
|
kodok
|
178
|
Tanda kuadrat (pangkat dua)
|
³
|
00B3
|
179
|
Tanda kubik (pangkat tiga)
|
´
|
00B4
|
180
|
Acute accent
|
µ
|
00B5
|
181
|
Micro sign
|
¶
|
00B6
|
182
|
Pilcrow sign
|
·
|
00B7
|
183
|
Middle dot
|
Subscribe to:
Posts (Atom)